Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Switching? Pengertian, Metode, dan Manfaatnya

Switching merupakan salah satu konsep penting dalam jaringan komputer. Dalam artikel ini, kita akan membahas metode switching, jenis-jenis switching, serta manfaat dan tantangan yang terkait dengan penggunaan switching dalam jaringan. Yuk, simak!

Daftar Isi

Apa itu Switching?

Switching adalah proses pengalihan paket data dari satu sumber ke tujuan yang ditentukan dalam jaringan komputer.

Apa itu Switching? Pengertian, Metode, dan Manfaatnya

Pada dasarnya, switching adalah teknologi pengiriman paket data dalam jaringan komputer. Ada beberapa metode switching yang umum digunakan dalam jaringan, yaitu circuit switching, packet switching, dan message switching.

Switching di jaringan komputer dicapai dengan menggunakan switch. Switch adalah perangkat keras kecil yang digunakan untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu jaringan area lokal (LAN). Switch jaringan ini beroperasi pada layer 2 (Data link layer) dalam model OSI.

Metode Switching

Berikut ini adalah beberapa metode switching:

1. Circuit Switching

Circuit switching adalah metode switching yang digunakan pada jaringan telepon tradisional. Dalam circuit switching, jalur komunikasi dibuat dan direservasi untuk penggunaan eksklusif oleh dua atau lebih titik akhir pada saat pembuatan koneksi.

Jalur ini akan tetap terbuka selama durasi koneksi dan akan dilepaskan saat koneksi ditutup. Keuntungan dari circuit switching adalah kualitas suara yang dihasilkan relatif stabil dan dapat diandalkan karena jalur komunikasi tetap terbuka sepanjang waktu.

Metode Switching: Circuit Switching
Sumber: javatpoint.com

2. Packet Switching

Packet switching adalah metode switching yang paling umum digunakan dalam jaringan data modern. Dalam packet switching, data dibagi menjadi paket-paket kecil dan setiap paket diberi label dengan informasi yang diperlukan untuk mengirim paket ke tujuan yang ditentukan.

Setiap paket kemudian dikirim secara independen melalui jaringan, dan dapat melintasi jalur yang berbeda sepanjang waktu perjalanan ke tujuan.

Keuntungan dari packet switching adalah jaringan dapat mempergunakan sumber daya secara lebih efisien karena jalur tidak perlu tetap terbuka sepanjang waktu.

Metode Switching: Packet Switching
Sumber: javatpoint.com

3. Message Switching

Message switching adalah metode switching yang jarang digunakan saat ini. Dalam message switching, pesan diteruskan dari satu node ke node lain dalam jaringan sampai mencapai tujuan akhir.

Setiap node penyimpanan sementara pesan dan meneruskannya ke node berikutnya. Kelemahan dari message switching adalah proses pengiriman pesan memakan waktu yang lama dan membutuhkan banyak sumber daya.

Metode Switching: Message Switching
Sumber: javatpoint.com

Mode Switching Jaringan

Dalam penerusan paket switch dapat menggunakan beberapa mode yang berbeda. Mode ini disebut dengan mode switching.

Dalam mode switching, bagian-bagian berbeda dari sebuah frame paket akan dikenali. Frame ini terdiri dari beberapa bagian seperti preamble, MAC Address tujuan, MAC Address sumber, data pengguna, dan FCS.

Adapun mode switching dapat dibedakan menjadi 3, sebagai berikut:

1. Store-and-forward

Mode switching Store-and-forward adalah mode switching yang paling lambat dan paling andal. Pada mode ini, setiap paket data yang diterima akan disimpan di memori sementara (buffer) sebelum diteruskan ke tujuan.

Setelah paket data selesai diterima, switch akan memeriksa paket tersebut untuk menentukan apakah paket tersebut valid atau tidak.

Jika paket tersebut valid, maka switch akan meneruskannya ke tujuan. Jika paket tersebut tidak valid, maka switch akan membuang paket tersebut.

Mode switching Store-and-forward digunakan pada jaringan yang memiliki kecepatan transmisi data yang rendah dan sering mengalami kesalahan.

2. Cut-through

Mode switching Cut-through adalah mode switching yang paling cepat dan paling efisien. Pada mode ini, switch akan langsung meneruskan paket data ke tujuan segera setelah switch menerima paket tersebut.

Switch tidak perlu menunggu paket tersebut selesai diterima atau menentukan apakah paket tersebut valid atau tidak.

Oleh karena itu, mode switching Cut-through sangat cocok digunakan pada jaringan yang memiliki kecepatan transmisi data yang tinggi.

Namun, mode ini juga dapat menghasilkan kesalahan pengiriman paket jika ada kesalahan dalam paket data.

3. Fragment-free

Mode switching Fragment-free adalah kombinasi antara mode switching Store-and-forward dan Cut-through.

Pada mode ini, switch akan menunggu beberapa byte data sebelum memutuskan apakah paket tersebut valid atau tidak.

Mode ini mengurangi kesalahan pengiriman paket yang dihasilkan oleh mode switching Cut-through, tetapi tetap memiliki kecepatan transmisi data yang cukup tinggi.

Mode switching Fragment-free biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki kecepatan transmisi data sedang.

Jenis-jenis Switching

1. LAN Switching

LAN switching digunakan dalam jaringan LAN dan merupakan salah satu teknologi switching yang paling umum digunakan.

LAN switching memungkinkan paket data dikirim langsung dari satu perangkat ke perangkat lain di jaringan, menghindari kolisi dan kelebihan beban jaringan.

2. WAN Switching

WAN switching digunakan dalam Wide Area Network (WAN) dan memungkinkan pengiriman data dengan kecepatan tinggi antar kota atau negara.

WAN switching menggunakan teknologi yang lebih kompleks dan canggih daripada LAN switching.

3. ATM Switching

ATM (Asynchronous Transfer Mode) switching digunakan dalam jaringan telekomunikasi untuk mengirim data, suara, dan video secara bersamaan.

ATM switching memiliki kecepatan transfer data yang sangat tinggi dan dapat mengatasi lalu lintas jaringan yang padat.

Manfaat Penggunaan Switching dalam Jaringan

Berikut adalah beberapa manfaat switching dalam jaringan:

  • Kecepatan yang lebih tinggi
    Switching memungkinkan pengiriman data dalam jumlah yang lebih besar dengan kecepatan yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena switching memproses setiap paket data yang masuk dan mengirimkannya hanya ke alamat tujuan yang benar, sehingga meminimalkan waktu yang diperlukan untuk pengiriman.
  • Kapasitas jaringan yang lebih besar
    Switching memungkinkan beberapa jaringan yang terpisah terhubung melalui satu perangkat switch. Hal ini memungkinkan penggunaan kapasitas jaringan yang lebih besar dan meminimalkan kemacetan pada jaringan.
  • Meningkatkan keamanan jaringan
    Switching memungkinkan untuk membatasi akses ke jaringan hanya untuk pengguna yang memiliki otorisasi. Selain itu, fitur VLAN pada switch memungkinkan jaringan dibagi menjadi beberapa segmen yang terisolasi, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya serangan pada jaringan.
  • Mengurangi collision pada jaringan
    Collision adalah situasi di mana dua atau lebih paket data bertabrakan di jaringan. Switching memungkinkan setiap paket data dikirimkan langsung ke alamat tujuan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya collision pada jaringan.

Tantangan Penggunaan Switching dalam Jaringan

Adapun tantangan penggunaan switching dalam jaringan adalah sebagai berikut:

  • Biaya perangkat switching yang relatif mahal
    Perangkat switching biasanya lebih mahal dibandingkan dengan hub karena memiliki fitur yang lebih kompleks dan canggih. Selain itu, biaya operasional seperti maintenance dan pengaturan juga bisa lebih tinggi.
  • Memerlukan konfigurasi yang lebih kompleks
    Switching memerlukan konfigurasi yang lebih kompleks dibandingkan dengan hub. Hal ini memerlukan tenaga ahli yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengkonfigurasi switch dan mengoptimalkan jaringan.
  • Memerlukan pemilihan switch yang tepat
    Switch tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran yang berbeda. Penting untuk memilih switch yang tepat untuk kebutuhan jaringan yang ada, karena pemilihan yang tidak tepat dapat mengakibatkan jaringan lambat atau tidak berfungsi.
  • Menghadapi tantangan pada jaringan yang besar
    Pada jaringan yang besar, penggunaan switch bisa menghadapi tantangan seperti kepadatan jaringan, keamanan jaringan, dan kebutuhan untuk mengoptimalkan aliran lalu lintas data.

Dalam mengatasi tantangan-tantangan ini, perlu dilakukan perencanaan yang matang dalam penggunaan switch pada jaringan. Penggunaan switch yang tepat dan pemilihan tenaga ahli yang memadai dapat membantu mengoptimalkan penggunaan switching dalam jaringan.

Referensi:

Trivusi
Trivusi Ikatlah ilmu dengan menulis. Menebar manfaat dengan berbagi :)

Posting Komentar untuk "Apa itu Switching? Pengertian, Metode, dan Manfaatnya"