Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu DNS? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenis-jenisnya

DNS merupakan singkatan dari Domain Name System. Domain Name System (DNS) adalah sistem database tempat domain internet berada untuk kemudian diterjemahkan menjadi alamat Internet Protocol (IP).

Di artikel ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai apa itu DNS, fungsi, cara kerja, dan jenis-jenisnya. Simak, ya!

Daftar Isi

Pengertian DNS

Domain Name System (DNS) adalah sistem penamaan hierarkis yang dibangun di atas basis data terdistribusi untuk komputer, layanan, atau sumber daya yang terhubung ke internet atau jaringan pribadi.

Apa itu DNS? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenis-jenisnya

DNS bertugas memetakan dan menerjemahkan nama domain yang dapat dibaca manusia ke dalam identitas numerik yang terkait dengan peralatan jaringan, memungkinkan perangkat untuk ditempatkan dan terhubung di seluruh dunia. Dalam hal ini, identitas numerik yang dimaksud adalah alamat IP.

Secara singkat, DNS dapat didefinisikan sebagai layanan yang menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP.

Hal ini berguna ketika pengguna hendak mengunjungi laman web tertentu. Daripada mengingat alamat IP dari website tersebut, pengguna dapat menggunakan nama yang lebih mudah digunakan.

Misalnya, situs trivusi.web.id yang sedang Anda kunjungi ini memiliki alamat IP 172.67.202.2, kebanyakan orang akan berkunjung ke situs ini dengan menggunakan alamat trivusi.web.id. Tentunya lebih simple dan lebih mudah diingat daripada alamat IP.

Penjelajahan web dan sebagian besar aktivitas internet lainnya mengandalkan DNS untuk menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat untuk menghubungkan pengguna ke host jarak jauh.

Pemetaan DNS didistribusikan di seluruh internet dalam hierarki otoritas. Penyedia akses dan perusahaan, serta pemerintah, universitas, dan organisasi lain, biasanya memiliki rentang alamat IP dan nama domain yang ditetapkan sendiri.

Mereka juga biasanya menjalankan server DNS untuk mengelola pemetaan nama-nama tersebut ke alamat tertentu.

Kebanyakan Uniform Resource Locators (URL) dibangun berdasarkan nama domain server web yang menerima permintaan klien.

Fungsi Dasar DNS

Berikut adalah beberapa fungsi dasar dari DNS (Domain Name System):

  • Secara umum, DNS bertanggungjawab menerjemahkan nama domain ke alamat IP tertentu sehingga pengguna yang melakukan HTTP request dapat memuat sumber daya internet yang diminta.
  • DNS bekerja seperti buku telepon di mana pengguna dapat mencari orang yang dituju dan mengambil nomor telepon orang tersebut.
  • Server DNS menerjemahkan permintaan untuk domain tertentu ke dalam alamat IP, mengontrol pengguna server mana yang memiliki akses saat mereka memasukkan nama domain ke browser.

Cara Kerja DNS

Server DNS berkerja dengan mengubah URL dan nama domain menjadi alamat IP yang dapat dipahami dan digunakan komputer.

DNS menerjemahkan apa yang diketik pengguna ke dalam browser menjadi sesuatu yang dapat digunakan mesin untuk menemukan halaman web. Proses penerjemahan dan pencarian ini disebut DNS resolution.

Proses dari DNS resolution mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Pengguna memasukkan alamat web atau nama domain ke dalam browser.
  • Browser mengirimkan pesan, yang disebut recursive DNS query ke jaringan untuk mengetahui IP atau alamat jaringan mana yang sesuai dengan domain tersebut.
  • Permintaan masuk ke server Recursive DNS (recursive resolver) yang biasanya dikelola oleh penyedia layanan internet (ISP). Jika resolver memiliki alamat, maka akan mengembalikan alamat ke pengguna, dan halaman web akan dimuat.
  • Jika server DNS tidak memiliki jawaban atau tidak menemukan alamat, ia akan menanyakan ke beberapa server lain dengan urutan berikut: DNS root name server, top-level domain (TLD) name server and authoritative name server.
  • Tiga jenis server tersebut bekerja sama dan terus mengarahkan ulang hingga dapat mengambil DNS record yang berisi alamat IP yang ditanyakan. Server tersebut mengirimkan informasi ini ke server DNS, dan halaman web yang dicari pengguna akan dimuat.
  • Server DNS menyimpan A record untuk nama domain yang berisi alamat IP. Apabila menerima permintaan berikutnya untuk nama domain tersebut, ia dapat merespons langsung ke pengguna alih-alih menanyakan server lain.
  • Jika query mencapai authoritative name server dan tidak dapat menemukan informasi, maka akan mengembalikan pesan kesalahan.

Seluruh proses di atas membutuhkan waktu sepersekian detik dan biasanya tidak terlihat oleh pengguna.

Jenis-Jenis DNS

DNS server memiliki 2 jenis layanan utama, yakni Authoritative DNS dan Recursive DNS.

Keduanya merupakan bagian dari infrastruktur DNS, tetapi masing-masing melayani tujuan yang berbeda selama proses DNS query.

Server Recursive DNS memiliki tugas di awal sedangkan server Authoritative DNS bekerja di akhir proses DNS query.

Recursive DNS Server

Seperti yang dibahas dalam proses kerja DNS, Recursive DNS server merespons permintaan dari klien dan mengembalikan alamat IP untuk nama domain yang diminta.

Server recursive resolver membuat serangkaian permintaan hingga mencapai Authoritative DNS server untuk domain yang diminta.

Authoritative DNS Server

Authoritative DNS server adalah server DNS yang benar-benar menyimpan dan memelihara record untuk domain yang diminta.

Authoritative DNS server juga memiliki mekanisme yang diperbarui, memungkinkan administrator untuk mengelola nama DNS publik sendiri.

Authoritative DNS server merupakan sumber informasi terakhir dari domain dan bertanggung jawab untuk memberikan informasi alamat IP domain kembali ke recursive DNS server yang melakukan permintaan.

Sejarah Singkat Munculnya DNS

Ketika internet baru dimulai, menyesuaikan alamat IP dengan komputer tertentu masih mudah dilakukan karena perangkat yang saling tersambung masih sedikit.

Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena perangkat dan orang-orang yang bergabung dalam jaringan semakin membesar dan berkembang. Para pengguna internet menginginkan nama situs web yang lebih mudah diingat.

Ketika itu, Elizabeth Feinler dari Stanford secara pribadi menetapkan nama dan alamat web dalam daftar utama setiap komputer yang terhubung ke internet. File teks ini diberi nama "hosts.txt".

Ketika internet tumbuh menjadi jutaan domain, solusi tersebut tidak berkelanjutan. Pada tahun 1983, Paul Mockapetris, seorang peneliti USC, ditugaskan untuk mengembangkan solusi lain.

Solusinya adalah sistem baru yang ia beri nama DNS, yang tetap didasarkan pada prinsip-prinsip dasar Mockapetris. Saat ini, standar untuk DNS dikelola oleh Internet Engineering Task Force (IETF) di RFC 1035.

Penutup

Demikianlah penjelasan singkat mengenai pengertian, fungsi, cara kerja, dan jenis DNS, serta sejarah munculnya sistem DNS. Semoga informasi yang disajikan dapat bermanfaat dan menambah khazanah pengetahuan kita.

Salam!

Referensi:

Trivusi
Trivusi Ikatlah ilmu dengan menulis. Menebar manfaat dengan berbagi :)

Posting Komentar untuk "Apa itu DNS? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenis-jenisnya"