Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BIOS dan UEFI: Pengertian, Kegunaan, dan Perbedaan Keduanya

BIOS (Basic Input/Output System) dan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) adalah firmware yang bertanggung jawab untuk memulai komputer.

Firmware adalah program yang terletak pada chip di dalam motherboard yang memberikan instruksi dasar pada komputer.

BIOS dan UEFI: Pengertian, Kegunaan, dan Perbedaan Keduanya

Pada artikel ini, kita akan membahas pengertian, kegunaan, dan perbedaan antara BIOS dan UEFI.

Daftar Isi

Pengertian BIOS

BIOS merupakan program kecil yang terletak di chip pada motherboard komputer yang memberikan instruksi kepada sistem untuk memulai sistem operasi dan perangkat lunak lainnya.

BIOS adalah firmware yang tertanam pada motherboard dan tidak dapat dihapus atau diubah dengan mudah.

Kegunaan BIOS

BIOS digunakan untuk mengatur dan menginisialisasi perangkat keras saat booting pertama kali, membaca konfigurasi perangkat keras yang telah disimpan di dalamnya, dan kemudian memulai sistem operasi.

BIOS juga memberikan pengaturan dasar untuk komputer, seperti waktu dan tanggal, konfigurasi perangkat keras, dan pengaturan booting.

Pengertian UEFI

UEFI adalah pengganti BIOS dan merupakan firmware yang berfungsi sama dengan BIOS. Namun, UEFI dirancang untuk memberikan fungsionalitas yang lebih besar dan lebih canggih daripada BIOS.

UEFI lebih modern dan dapat diatur dengan lebih mudah daripada BIOS. UEFI tidak hanya menawarkan antarmuka yang lebih baik dan lebih modern, tetapi juga memiliki kemampuan booting yang lebih cepat dan lebih aman.

Kegunaan UEFI

UEFI, seperti BIOS, digunakan untuk menginisialisasi perangkat keras pada saat booting pertama kali, membaca konfigurasi perangkat keras yang telah disimpan di dalamnya, dan kemudian memulai sistem operasi.

Namun, UEFI juga dapat melakukan banyak fungsi tambahan, seperti mengakses internet, mengecek integritas sistem, dan menginstal sistem operasi. UEFI juga memiliki antarmuka yang lebih modern dan lebih mudah diatur.

Perbedaan antara BIOS dan UEFI

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara BIOS dan UEFI

1. Antarmuka

BIOS memiliki antarmuka teks dan terkadang sulit untuk digunakan, sementara UEFI memiliki antarmuka grafis yang lebih mudah digunakan dan lebih modern.

2. Kapasitas

BIOS memiliki kapasitas terbatas dan tidak dapat mengakses lebih dari 2,2 terabyte dari media penyimpanan, sedangkan UEFI dapat mengakses lebih dari 2,2 terabyte dari media penyimpanan.

3. Booting

UEFI dapat melakukan booting yang lebih cepat daripada BIOS dan juga lebih aman karena mendukung booting Secure Boot, yang memastikan bahwa hanya perangkat lunak yang ditandatangani oleh pengembang yang dapat dijalankan pada komputer.

4. Konfigurasi

UEFI memungkinkan konfigurasi yang lebih kompleks dan lebih mudah, seperti memungkinkan pengguna untuk mengkonfigurasi antarmuka mouse dan keyboard.

5. Kemampuan pemrograman

UEFI lebih dapat diprogram daripada BIOS, sehingga membuatnya lebih fleksibel dan dapat diatur dengan lebih mudah oleh pengembang perangkat lunak.

6. Kompatibilitas

BIOS lebih kompatibel dengan perangkat keras lama, sementara UEFI lebih kompatibel dengan perangkat keras modern.

7. Keamanan

UEFI lebih aman daripada BIOS karena mendukung fitur Secure Boot yang memastikan bahwa hanya perangkat lunak yang ditandatangani oleh pengembang yang dapat dijalankan pada komputer.

8. Perawatan

BIOS sulit untuk diperbarui, sementara UEFI lebih mudah diperbarui dan diatur ulang.

Selain perbedaan yang telah disebutkan di atas, ada beberapa informasi tambahan yang perlu diperhatikan tentang BIOS dan UEFI:

9. Kompatibilitas Sistem Operasi

UEFI umumnya lebih kompatibel dengan sistem operasi modern seperti Windows 8 dan Windows 10. Sedangkan BIOS lebih cocok dengan sistem operasi yang lebih lama seperti Windows XP dan Windows 7.

10. Partisi GPT dan MBR

UEFI mendukung partisi GPT (GUID Partition Table), yang memungkinkan disk lebih dari 2,2 TB. Sementara BIOS hanya mendukung partisi MBR (Master Boot Record), yang terbatas pada 2,2 TB.

11. Memori

UEFI mendukung memori lebih dari 4 GB, sementara BIOS terbatas pada memori 4 GB.

12. Modus Legacy

UEFI memiliki modus Legacy yang memungkinkan perangkat lunak yang dirancang untuk bekerja dengan BIOS untuk tetap berfungsi pada sistem yang menggunakan UEFI.

13. Chipset Motherboard

Untuk menggunakan UEFI, chipset motherboard harus mendukungnya. Jika chipset motherboard tidak mendukung UEFI, maka hanya BIOS yang dapat digunakan.

14. Pengaturan Overclocking

UEFI menyediakan pengaturan overclocking yang lebih canggih daripada BIOS, yang memungkinkan pengguna untuk mengatur performa perangkat keras dengan lebih baik.

15. Booting dari USB

UEFI mendukung booting dari USB secara langsung tanpa perlu menggunakan aplikasi seperti Rufus atau Universal USB Installer seperti yang dibutuhkan pada BIOS.

Istilah-istilah pada BIOS dan UEFI

Berikut adalah beberapa istilah pada BIOS dan UEFI:

  • Boot loader: Program kecil yang memuat sistem operasi dari penyimpanan ke dalam memori. Boot loader juga dapat memuat kernel sistem operasi dan menginisialisasi lingkungan sistem.
  • Firmware: Perangkat lunak tingkat rendah yang ditanamkan dalam chip yang mengontrol perangkat keras. Firmware dapat terdiri dari BIOS atau UEFI.
  • GPT (GUID Partition Table): Tabel partisi disk yang digunakan oleh sistem operasi modern dan didukung oleh UEFI. GPT memungkinkan partisi hard disk yang lebih besar daripada MBR (Master Boot Record), yang digunakan oleh BIOS.
  • Legacy BIOS: BIOS tradisional yang digunakan sebelum pengenalan UEFI. Legacy BIOS hanya dapat mem-boot dari hard disk dengan partisi MBR dan hanya mendukung sistem operasi 32-bit.
  • MBR (Master Boot Record): Tabel partisi disk tradisional yang digunakan oleh BIOS untuk mem-boot sistem. MBR hanya dapat mendukung partisi hard disk hingga 2TB.
  • Option ROM: Perangkat lunak yang disediakan oleh kartu ekspansi atau perangkat keras lainnya yang memungkinkan kartu ekspansi dikenali oleh sistem saat booting.
  • UEFI Shell: Shell command line yang terpasang dalam firmware UEFI yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan perintah pada sistem firmware.
  • Compatibility Support Module (CSM): Komponen UEFI yang memungkinkan sistem untuk mendukung boot dari sistem operasi yang menggunakan BIOS tradisional, dan memungkinkan pengguna untuk mengakses legacy BIOS.
  • NVRAM (Non-Volatile Random Access Memory): Memori yang tersimpan dalam firmware UEFI, yang menyimpan informasi tentang konfigurasi sistem dan pengaturan startup. NVRAM berfungsi sebagai pengganti CMOS (Complementary Metal-Oxide Semiconductor) yang digunakan pada BIOS tradisional.
  • System Management Mode (SMM): Mode operasi khusus dalam firmware UEFI yang memungkinkan akses langsung ke perangkat keras, termasuk perangkat keras sistem operasi. SMM berfungsi sebagai antarmuka antara firmware UEFI dan sistem operasi dan dapat digunakan untuk mengelola daya dan keamanan sistem.

Penutup

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai BIOS dan UEFI. Semoga informasi yang disajikan dapat bermanfaat dan menambah khazanah pengetahuan kita.

Salam!

Trivusi
Trivusi Ikatlah ilmu dengan menulis. Menebar manfaat dengan berbagi :)

Posting Komentar untuk "BIOS dan UEFI: Pengertian, Kegunaan, dan Perbedaan Keduanya"